Kepala Kankemenag Jakarta Barat Buka Rakor APRI dan Kukuhkan Pengurus Baru

oleh -43 Dilihat
oleh

Kepala Kankemenag Jakarta Barat Buka Rakor APRI dan Kukuhkan Pengurus Baru: Tekankan Profesionalisme dan Ketelitian dalam Pelayanan Nikah

Majalah Jakarta Barat – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat, H. Saiful Amri, S.Ag., M.Si., didampingi Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam), Saiful Anam, S.Ag., secara resmi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) Cabang Kota Jakarta Barat sekaligus mengukuhkan pengurus cabang pengganti antar waktu (PAW) APRI Kota Jakarta Barat, bertempat di Aula Kantor Kemenag, Selasa (21/10/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh sekitar 40 peserta, yang terdiri atas kepala Kantor Urusan Agama (KUA), para penghulu aktif, calon penghulu, serta penghulu yang telah memasuki masa purna tugas. Suasana kegiatan berlangsung penuh keakraban dan semangat kebersamaan.


Penghulu sebagai Garda Depan Pelayanan Umat

Dalam arahannya, Saiful Amri yang juga bertindak sebagai Pembina APRI Cabang Jakarta Barat, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh penghulu di wilayah Jakarta Barat atas dedikasi dan pengabdian mereka dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Menurutnya, peran penghulu sangat penting, tidak hanya dalam prosesi pernikahan, tetapi juga dalam pembinaan keluarga sakinah, mawadah, dan rahmah.

“Penghulu bukan hanya petugas pencatat nikah, tetapi juga figur teladan bagi masyarakat. Mereka hadir dalam momen paling sakral dalam kehidupan seseorang, sehingga dituntut untuk bekerja dengan penuh integritas, profesional, dan tanggung jawab,” ujar Saiful.

Ia menekankan bahwa ketelitian dalam memeriksa data calon pengantin menjadi hal yang sangat krusial. Hal ini menyangkut keabsahan akad nikah dan legitimasi pernikahan secara hukum agama maupun negara.

“Ketelitian adalah kunci utama. Jangan sampai ada kesalahan data atau kelalaian dalam memverifikasi wali nikah. Ini bukan sekadar urusan administratif, tetapi menyangkut sah tidaknya sebuah pernikahan,” tegasnya dengan penuh penekanan.

Saiful juga mengingatkan bahwa di era digital saat ini, pelayanan penghulu harus bertransformasi menuju sistem yang lebih modern, akuntabel, dan transparan, sejalan dengan program reformasi birokrasi dan digitalisasi layanan keagamaan di lingkungan Kementerian Agama.


Penguatan Organisasi dan Regenerasi Pengurus

Sementara itu, Ketua PC APRI Kota Jakarta Barat, H. Nusirwan, M.H., dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan rakor dan pengukuhan pengurus ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut atas perubahan struktur organisasi akibat adanya beberapa pengurus yang mengalami mutasi ke luar wilayah Jakarta Barat, serta sejumlah anggota yang telah memasuki masa purna tugas.

“Kegiatan ini tidak hanya sekadar formalitas pergantian pengurus, tetapi juga momentum untuk memperkuat solidaritas antaranggota dan melanjutkan program kerja organisasi agar tetap berjalan optimal,” ungkap Nusirwan.

Ia menambahkan, rakor ini juga menjadi wadah silaturahmi dan konsolidasi antara penghulu senior dan generasi muda calon penghulu, sehingga terjadi transfer pengetahuan dan pengalaman di lapangan.

“Kami merasa bangga karena bisa kembali berkumpul dengan para senior yang dulu menjadi panutan dan pembimbing kami. Kegiatan ini juga menjadi kesempatan untuk berbagi pengalaman, memperkuat jaringan kerja, dan memperbarui semangat pengabdian dalam memberikan layanan kepada umat,” tambahnya.


Fokus pada Profesionalisme dan Etika Pelayanan

Dalam kesempatan yang sama, Kasi Bimas Islam, Saiful Anam, menegaskan bahwa keberadaan APRI memiliki peran penting dalam menjaga standar profesionalisme penghulu, terutama di tengah meningkatnya kebutuhan layanan nikah di wilayah Jakarta Barat.

“Kualitas pelayanan penghulu mencerminkan wajah Kementerian Agama di mata masyarakat. Oleh karena itu, setiap penghulu harus menjaga integritas, etika pelayanan, dan kemampuan administratif sesuai regulasi yang berlaku,” jelas Saiful Anam.

Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kompetensi penghulu, baik dalam bidang hukum perkawinan, konseling keluarga, maupun penguasaan teknologi informasi. Hal ini penting agar para penghulu mampu beradaptasi dengan dinamika masyarakat urban seperti di wilayah Jakarta Barat.

Skintific

No More Posts Available.

No more pages to load.